Motivasi kehidupan yang membuat hati bahagia ketika kita mengikuti keteladanan Kristus

Secangkir Kopi Besamamu

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Secangkir Kopi Besamamu

Kehidupan yang tidak diwarnai

Hasil penelusuran

Mengenai Saya

Foto saya
Seorang laki-laki yang kuat dan tangguh menghadapi tekanan hidup dan proses yang sulit, telah Lima Belas tahun mandiri jauh dari orang tua maupun keluarga. Saat ini memberi hidup kepada anak-anak muda untuk membangun mereka sama-sama bertumbuh di dalam Yesus Kristus

Inspirasi Hati

Bujang yang Terjengkang

- September 29, 2021
advertise here
advertise here

 Nafasnya tersengal karena ia berlari untuk mengejar rombongan panglima perang kerajaan Aram itu. Sejurus kemudian ia mulai menyampaikan kebohongan yang muncul dari ketamakan dan hati yang cinta uang. Ia berkata bahwa tuannya, yaitu nabi Elisa berubah pikiran dan mau menerima upeti serta persembahan berupa harta dari Panglima Naaman, wujud rasa terima kasihnya. Naaman memang baru saja sembuh dari penyakit kusta yang sangat menjijikan dan memalukan itu atas mukjizat TUHAN melalui Elisa. Namun, nabi Elisa tak pernah menyuruh dia untuk mengambil harta upeti Naaman tersebut.

 

Siapa orang ini? Dialah Gehazi, bujang atau asisten dari nabi Elisa. Saya yakin Elisa tak pernah mengajarkan hal tersebut dalam proses pemuridannya terhadap Gehazi. Elisa bukanlah tipe seorang nabi mata duitan atau mudah silau dengan harta dunia.

Pastilah ini semua karena Gehazi sendiri yang tergoda dan tidak dapat menjaga hatinya terhadap ketamakan. Akhir kisah Gehazi sangat tragis Penyakit kusta yang pernah diderita Naaman harus pindah ke tubuhnya dan juga kepada keturunannya.

 

Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan, tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju. (2 Raj. 5:26-27)

 

Apa sebenarnya kesalahan Gehazi? Yang pertama, jelas, karena Gehazi sudah membiarkan ketamakan dan cinta uang menguasai hatinya.

 Kedua, Gehazi tidak tahu dan tidak menghargai waktu. Waktu yang dimaksud di sini adalah masa-masa TUHAN sedang membentuk dan menyiapkan dirinya untuk menjadi nabi hebat, suksesor dari seniornya yaitu Elisa, nabi yang dipakai TUHAN dengan luar biasa.

 

Ya, sebenarnya Gehazi punya potensi yang menjanjikan untuk menjadi seorang nabi besar Israel. Berhubung tuannya yaitu nabi Elisa juga mengawali karier kenabiannya dari menjadi bujang atau asisten nabi Elia, seorang nabi yang juga sangat luar biasa. Bahkan jika kita meneliti Alkitab, tercatat bahwa jika nabi Elia melakukan sembilan mukjizat, nabi Eliza melakukan delapan belas mukjizat. Berarti bukan tidak mungkin, jika Gehazi sadar dan mengikuti semua proses pembentukannya dengan respons dan sikap hati yang benar, dia akan tampil jadi seorang nabi yang hebat.

Sayang seribu sayang, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Gehazi terganjal, terhempas dan hilang ditelan zaman. Namanya tidak dicatat dengan tinta emas dalam sejarah Israel dan di Alkitab.

So, lihatlah betapa pentingnya untuk kita mengerti, menyadari, serta memiliki respons dan sikap hati yang benar di masa-masa persiapan yang TUHAN lakukan dalam diri kita. Jika kita percaya bahwa TUHAN memiliki rencana hebat nan luar biasa, maka TUHAN akan mengerjakan sesuatu yang besar di depan sana. Persiapan terbaiknya adalah bangunlah respons dan sikap hati yang benar dalam setiap proses pembentukan yang sedang TUHAN kerjakan.

 Ah, Gehazi.. Gehazi.. ternyata membahas kisah hidupmu seperti minum secangkir kopi pahit. Tapi bagusnya, kita jadi bisa belajar dari kehidupanmu dan tidak terjerembap atau terjengkang dalam kesalahanmu.

Advertisement advertise here


EmoticonEmoticon

Next Post This Older
 

Start typing and press Enter to search