Nafasnya tersengal karena ia berlari untuk mengejar rombongan panglima perang kerajaan Aram itu. Sejurus kemudian ia mulai menyampaikan kebohongan yang muncul dari ketamakan dan hati yang cinta uang. Ia berkata bahwa tuannya, yaitu nabi Elisa berubah pikiran dan mau menerima upeti serta persembahan berupa harta dari Panglima Naaman, wujud rasa terima kasihnya. Naaman memang baru saja sembuh dari penyakit kusta yang sangat menjijikan dan memalukan itu atas mukjizat TUHAN melalui Elisa. Namun, nabi Elisa tak pernah menyuruh dia untuk mengambil harta upeti Naaman tersebut.
Siapa orang ini? Dialah Gehazi, bujang atau asisten
dari nabi Elisa. Saya yakin Elisa tak pernah mengajarkan hal tersebut dalam
proses pemuridannya terhadap Gehazi. Elisa bukanlah tipe seorang nabi mata
duitan atau mudah silau dengan harta dunia.
Pastilah ini semua karena Gehazi sendiri yang tergoda dan tidak dapat menjaga hatinya terhadap ketamakan. Akhir kisah Gehazi sangat tragis Penyakit kusta yang pernah diderita Naaman harus pindah ke tubuhnya dan juga kepada keturunannya.
Tetapi
kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun
dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima
perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur,
kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan, tetapi penyakit
kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk
selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih
seperti salju. (2 Raj. 5:26-27)
Apa
sebenarnya kesalahan Gehazi? Yang pertama, jelas, karena Gehazi sudah
membiarkan ketamakan dan cinta uang menguasai hatinya.
Ya,
sebenarnya Gehazi punya potensi yang menjanjikan untuk menjadi seorang nabi
besar Israel. Berhubung tuannya yaitu nabi Elisa juga mengawali karier
kenabiannya dari menjadi bujang atau asisten nabi Elia, seorang nabi yang juga
sangat luar biasa. Bahkan jika kita meneliti Alkitab, tercatat bahwa jika nabi
Elia melakukan sembilan mukjizat, nabi Eliza melakukan delapan belas mukjizat.
Berarti bukan tidak mungkin, jika Gehazi sadar dan mengikuti semua proses
pembentukannya dengan respons dan sikap hati yang benar, dia akan tampil jadi
seorang nabi yang hebat.
Sayang seribu sayang, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Gehazi terganjal, terhempas dan hilang ditelan zaman. Namanya tidak dicatat dengan tinta emas dalam sejarah Israel dan di Alkitab.
So,
lihatlah betapa pentingnya untuk kita mengerti, menyadari, serta memiliki
respons dan sikap hati yang benar di masa-masa persiapan yang TUHAN lakukan
dalam diri kita. Jika kita percaya bahwa TUHAN memiliki rencana hebat nan luar
biasa, maka TUHAN akan mengerjakan sesuatu yang besar di depan sana. Persiapan
terbaiknya adalah bangunlah respons dan sikap hati yang benar dalam setiap
proses pembentukan yang sedang TUHAN kerjakan.
EmoticonEmoticon